Sabtu, 10 November 2012

Belajar Menghargai Sesama


"Allah tidak melarang kamu berbuat adil kepada orang kafir yang tidak memusuhimu" QS. Al Mumtahanah 8 "Kasihanilah sesamamu seperti mengasihi dirimu sendiri" Matius 22: 36-40 "Cinta sejati tidak pilih kasih. Tak bersyarat, tak melekat, dan selalu ingin berbagi pada sesama" Budhist Manusia tidak hidup sendirian di dunia ini, tapi di jalan setapaknya masing-masing. Tiap manusia berjalan sendirian . Berjalan, berlari, dan sesekali berhenti. Semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju ke arah yang sama. Mencari satu hal yang sama. Dengan satu tujuan yang sama. Hingga semakin dekat ke tujuan, manusia semakin menyadari bahwa di sepanjang jalan yang dilewati, ia takkan pernah benar-benar sendiri. Manusia selalu bersama apa yang ia cari, bersama tujuannya, yaitu Tuhan.

Senin, 20 Juni 2011

Jangan Main-Main ( Dengan Logikamu)


Hari ini aku belajar, bahwa hidup bukan pilihan, semua itu hanya omong kosong, saat kita terlahir sebagai mahkluk bernama manusia, kita telah dihadapkan pada sebuah skenario kejadian yang pada dasarnya telah digariskan, sehingga kita tidak mempunyai kesempatan untuk memilih, dan harus bersedia menerimanya, tentu tanpa banyak bertanya. Jadi salahkah kita jika menjadi seorang pelacur, gigolo,pesakitan, pencuri, perampok, pemerkosa, dan lainnya,apakah dosa jika kita salah melangkah, bukankah hidup kita telah digariskan Tuhan? Jika memang hidup adalah pilihan, kita mungkin tidak akan memilih untuk hidup seperti itu, tapi kita "terpaksa" melakukannya karena Sang Sutradara yang menginginkannya. Bukankah IBLIS hanya menerima "jatahnya" sebagai mahkluk TERKUTUK? Jika ia bisa memilih, mana mau ia dinaas sebagai penghuni kekal neraka, bukankah ia hanya menjalani skenario sang Maha Sutradara? Salahkah jika IBLIS menggugat?

Hari ini kamu berkata kamu belajar, bahwa hidup bukan pilihan, kamu bilang semua itu hanya omong kosong, kamu bilang saat kita terlahir sebagai mahkluk bernama manusia, kita telah dihadapkan pada sebuah skenario kejadian yang pada dasarnya telah digariskan, sehingga kita tidak mempunyai kesempatan untuk memilih, dan harus bersedia menerimanya, tentu tanpa banyak bertanya. Jadi kamu menggugat, salahkah kita jika menjadi seorang pelacur, gigolo,pesakitan, pencuri, perampok, pemerkosa, dan lainnya,apakah dosa jika kita salah melangkah, bukankah hidup kita telah digariskan Tuhan? Jika memang hidup adalah pilihan, kita mungkin tidak akan memilih untuk hidup seperti itu, tapi kita "terpaksa" melakukannya, karena Sang Sutradara menginginkannya. Mungkin kamu benar. Bukankah IBLIS hanya menerima "jatahnya" sebagai mahkluk TERKUTUK? Jika iblis bisa memilih, mana mau ia dinaas sebagai penghuni kekal neraka, bukankah ia hanya menjalani skenario sang Maha Sutradara? jadi, salahkah jika IBLIS menggugat?

Hari ini katanya dia belajar, bahwa hidup bukan pilihan, dia bilang semua itu hanya omong kosong, saat kita terlahir sebagai mahkluk bernama manusia,mereka telah dihadapkan pada sebuah skenario kejadian yang pada dasarnya telah digariskan, sehingga mereka tidak mempunyai kesempatan untuk memilih, dan harus bersedia menerimanya, tentu tanpa banyak bertanya. Jadi dia menggugat, salahkah mereka jika menjadi seorang pelacur, gigolo,pesakitan, pencuri, perampok, pemerkosa, dan lainnya,apakah dosa jika mereka salah melangkah, bukankah hidup mereka telah digariskan Tuhan? Jika memang hidup adalah pilihan, mereka bilang mungkin tidak akan memilih untuk hidup seperti itu, tapi katanya mereka "terpaksa" melakukannya, karena Sang Sutradara menginginkannya. Kurang ajar benar, bahkan dia juga bilang “bukankah IBLIS hanya menerima "jatahnya" sebagai mahkluk TERKUTUK? Jika iblis bisa memilih, mana mau ia dinaas sebagai penghuni kekal neraka, bukankah ia hanya menjalani skenario sang Maha Sutradara? hebatnya lagi, dia malah bertanya, salahkah jika IBLIS menggugat?”

Hari ini dia berkata dia belajar, bahwa hidup bukan pilihan, dia bilang semua itu hanya omong kosong, saat mereka terlahir sebagai mahkluk bernama manusia, mereka telah dihadapkan pada sebuah skenario kejadian yang pada dasarnya telah digariskan, sehingga mereka tidak mempunyai kesempatan untuk memilih, dan harus bersedia menerimanya, tentu tanpa banyak bertanya. Jadi mereka menggugat, salahkah mereka jika menjadi seorang pelacur, gigolo,pesakitan, pencuri, perampok, pemerkosa, dan lainnya,apakah dosa jika mereka salah melangkah, bukankah hidup mereka telah digariskan Tuhan? Jika memang hidup adalah pilihan, kami mungkin tidak akan memilih untuk hidup seperti itu, tapi mereka "terpaksa" melakukannya, karena Sang Sutradara menginginkannya. Ya, dia benar. Bukankah aku hanya menerima "jatahku" sebagai mahkluk TERKUTUK? Jika aku bisa memilih, mana mau aku dinaas sebagai penghuni kekal neraka, bukankah aku hanya menjalani skenario sang Maha Sutradara? Salahkah jika aku menggugat?
Hati-hati Jangan main-main Dengan logikamu

Selasa, 07 Juni 2011

Tak Peduli Sejarahnya yang Penting Saya Suka


Menurut Wikipedia, Donna-donna (דאַנאַ דאַנאַ“Dana Dana”, dikenal juga sebagai דאָס קעלבל“Dos Kelbl”— The Calf atau Anak Sapi) adalah sebuah lagu teater Yidish. Yidish sendiri adalah sebuah bahasa kelas atas Jerman, bahasa Yahudi Ashkenazi (Yahudi keturunan Khazar dari negara Khazaria, terletak diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh negara Georgia. Yahudi Ashkenazi ini adalah Yahudi yang 90% mendiami bumi ini. Bapak Zionisme, Theodore Hertlz dan Ilmuwan seperti Albert Einstein termasuk sebagai Yahudi Ashkenazi). Lagu ini menceritakan mengenai tentang anak sapi digiring ke pembantaian, mencerminkan situasi orang-orang Yahudi pada masa Holocaust. Yang lebih mengagetkan lagi Donna-donna adalah nama lain dari Adonai , nama Yahudi untuk menyebut tuhannya. Donna-donna ditulis oleh Aaron Zeitlin dan dikomposeri oleh Sholom Secunda . Aaron Zeitlin (Lahir di Belarus 1898 - meninggal di New York pada 1973) sendiri adalah anak dari penulis Yahudi, Hillel Zeitlin, menulis tentang sastra Yiddish, puisi dan parapsikologi. Sedangkan Sholom Secunda (4 September 1894, Oleksandriia - 13 Januari 1974) adalah seorang komposer Yahudi kelahiran Ukraina dan mengenyam pendidikan di Amerika. Donna-donna sudah diterjemahkan dan direkam kedalam berbagai bahasa, termasuk diantaranya : bahasa Prancis, Ibrani, Jerman, Jepang dan Rusia. Sholom Secunda menterjemahkan lagu ini kedalam bahasa Inggris dengan mengganti kata“Dana”menjadi“Donna”. Namun lirik ini malah tidak populer. Lirik diterjemahkan lagi di pertengahan 1950-an oleh Arthur Kevess dan Teddi Schwartz , dan lagu itu menjadi terkenal dengan teks mereka. dan menjadi bertambah populer setelah dinyanyikan oleh Joan Baez pada tahun 1960 dan Donovan pada tahun 1965. Lirik asli“Donna-donna”dalam bahasa Yiddish : אויפן פירל ליגט דאָס קעלבל, ליגט געבונדן מיט א שטריק, הויך אין הימל פליט דאָס שװעלבל, פרײט זיך, דרײט זיך הין און קריק. לאכט דער װינט און קאָרן, לאכט און לאכט און לאכט, לאכט ער אָפּ א גאַנצן טאָג, מיט אַ האלבער נאכט. דאנא, דאנא, דאנא, דאנא, דאנא, דאנא, דאנא, דאנא, דא, דאנא, דאנא, דאנא, דאנא, דאנא, דאנא, דאנא, דא. שרײַט דאָס קעלבל, יאָגט דער פּויער, װער־זשע הײסט דיך זײן א קאלב, װאָלסט געקענט צו זײן אַ פויגל, װאָלסט געקענט צו זײן א שװאַלב. לאכט דער װינט און קאָרן…… בידנע קעלבער טוט מען בינדן, און מען שלעפּט זײ און מען שעכט, װער עס האָט פליגל, פליט ארויפצו, איז בײ קײנעם ניט קײן קנעכט. Terjemahan oleh Sholom SecundaOn
a wagon bound and helplessLies a calf,
who is doomed to die.
High above him flies a swallow Soaring gaily through the sky.
The wind laughs in the cornfieldLaughs with all his might Laughs and laughs the whole day throughAnd half way through the night
Dona, dona, dona, dona,dona, dona, dona, do,dona, dona, dona, dona,dona, dona, dona, do.
Now the calf is softly crying “Tell me wind,
why do you laugh?”Why can’t I fly like the swallow
Why did I have to be a calf,
The wind laughs in the cornfield…
Calves are born and soon are slaughteredWith no hope of being saved. Only those with wing like swallowWill not ever be enslaved.
Terjemahan oleh Kevess&SchwartzOn
a wagon bound for market
There’s a calf with a mournful eye.
High above him there’s a swallow
Winging swiftly through the sky.
How the winds are laughing
They laugh with all their might
Laugh and laugh the whole day through
And half the summer’s night.
Dona, dona, dona, dona,dona, dona, dona, do,dona, dona, dona, dona,dona, dona, dona, do.
“Stop complaining,”said the farmer,
“Who told you a calf to be?
Why don’t you have wings to fly with
Like the swallow so proud and free?
”How the winds are laughing…
Calves are easily bound and slaughtered
Never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
Like the swallow has learned to fly.
Berdasarkan semua fakta diatas, saya tetap menyukai lagu ini. Bagi saya, lagu ini mempunyai sejarah sendiri, tinggal bagaimana kita memaknainya.

Kamis, 21 April 2011

Senandung Malam (Untuk Ayah)


Malam terlelap dalam balutan gelap. Mendung melukis hitam awan. Membiaskan warna kelam pada bintang-gemintang yang bertahta di angkasa. Bulan yang berdaulat penuh atas malam pun tak kuasa menembus pekat gulita. Perlahan pudar sinar dari wajah pucatnya. Angin yang mengalir bersemilir dalam desau lembut bersekutu dengan dingin. Tetumbuhan merunduk letih, bertasbih pada Sang Maha Pengasih. Suara jangkrik bersimfoni dalam harmoni menyemarakkan malam sepi. Keremangan menggelayut melahap setiap cercah cahaya. Di sehelai sajadah tua, duduk seoarng pria berambut kelabu dengan kopiah bertengger di kepala. Syahdu ia menguntai doa pada Pencipta. Dalam hening selaksa dzikir tak henti mengalir dari bibir. Bulir air megalir dari mata yang mulai kehilangan daya dan cahaya. Khusuk ia berdoa,"Tuhan, berilah sekiranya yang terbaik pada anak hamba yang tengah menempuh pendidikan di Jogja"

Selasa, 05 April 2011

Slogan bagus

Hari ini liat slogan bagus di tempat penjualan koran di bonbin (kantin anak anak FIB, Psikologi, ma FEB), bunyinya "Life happened because we turned the page) yang kira-kira artinya hidup itu berjalan karena kita membuka setiap lembar halamannya, memang setiap lembaran hidup adalah misteri, dan akan terkuak bila kita sudah menjalaninya, nah disinilah pentingnya belajar dari pengalaman tentang lembaran yang telah dibuka sebelumnya sehingga kita tidak akan kaget bila yang terjadi besok tidak sesuai dengan harapan kita. Jadi kawan, pengalaman bukan hanya untuk dikenang, tapi juga diresapi dah direnungkan dalam dalam.
Because yesterday is a past, today is a gift, and tommorow is a mistery, so do the best in our life.

Senin, 04 April 2011

Hidup bukan pilihan

Hari ini aku belajar kawan, bahwa hidup bukan pilihan, semua itu hanya omong kosong, saat kita terlahir sebagai mahkluk bernama manusia, kita telah dihadapkan pada sebuah skenario kejadian yang pada dasarnya telah digariskan, sehingga kita tidak mempunyai kesempatan untuk memilih, dan harus bersedia menerimanya, tentu tanpa banyak bertanya. Jadi salahkah kita jika menjadi seorang pelacur, gigolo,pesakitan, pencuri, perampok, pemerkosa, dan lainnya,apakah dosa jika kita salah melangkah, bukankah hidup kita telah digariskan Tuhan? Jika memang hidup adalah pilihan, mereka mungkin tidak akan memilih untuk hidup seperti itu, tapi mereka "terpaksa" melakukannya kawan, karena apa kawan, karena keadaan.

Selasa, 22 Februari 2011

Wanita Tua (di depan Grha Sabha)


Setiap pagi kulihat dirimu menatap sendu indah cakrawala Tatapanmu sungguh hampa serta mengiba Dan matamu yang telah kelabu Meyiratkan duka lara yang pilu Tanganmu menengadah minta berkah, kepada siapa saja yang memberimu upah tanpa kau harus bersusah payah Kau sunggingkan senyum semu sebagai imbalan pada mereka yang medermamu. Tak lupa kau rapal selaksa doa-doa. Mendoakan mereka semoga lancar ujian, semoga terkabul harapan, semoga cepat lulus, semoga nilai bagus, semoga... semoga.. Dan semoga. Ah, untuk apa mendoakan mereka, pikirmu. Jika Tuhan mau mendengar doaku. Sudah dari dulu aku menikmati masa senjaku...