Setiap pagi kulihat dirimu menatap sendu indah cakrawala
Tatapanmu sungguh hampa serta mengiba
Dan matamu yang telah kelabu
Meyiratkan duka lara yang pilu
Tanganmu menengadah minta berkah, kepada siapa saja yang memberimu upah tanpa kau harus bersusah payah
Kau sunggingkan senyum semu sebagai imbalan pada mereka yang medermamu.
Tak lupa kau rapal selaksa doa-doa.
Mendoakan mereka
semoga lancar ujian,
semoga terkabul harapan,
semoga cepat lulus,
semoga nilai bagus,
semoga...
semoga..
Dan semoga.
Ah, untuk apa mendoakan mereka, pikirmu.
Jika Tuhan mau mendengar doaku.
Sudah dari dulu aku menikmati masa senjaku...