Kamis, 21 April 2011

Senandung Malam (Untuk Ayah)


Malam terlelap dalam balutan gelap. Mendung melukis hitam awan. Membiaskan warna kelam pada bintang-gemintang yang bertahta di angkasa. Bulan yang berdaulat penuh atas malam pun tak kuasa menembus pekat gulita. Perlahan pudar sinar dari wajah pucatnya. Angin yang mengalir bersemilir dalam desau lembut bersekutu dengan dingin. Tetumbuhan merunduk letih, bertasbih pada Sang Maha Pengasih. Suara jangkrik bersimfoni dalam harmoni menyemarakkan malam sepi. Keremangan menggelayut melahap setiap cercah cahaya. Di sehelai sajadah tua, duduk seoarng pria berambut kelabu dengan kopiah bertengger di kepala. Syahdu ia menguntai doa pada Pencipta. Dalam hening selaksa dzikir tak henti mengalir dari bibir. Bulir air megalir dari mata yang mulai kehilangan daya dan cahaya. Khusuk ia berdoa,"Tuhan, berilah sekiranya yang terbaik pada anak hamba yang tengah menempuh pendidikan di Jogja"

Selasa, 05 April 2011

Slogan bagus

Hari ini liat slogan bagus di tempat penjualan koran di bonbin (kantin anak anak FIB, Psikologi, ma FEB), bunyinya "Life happened because we turned the page) yang kira-kira artinya hidup itu berjalan karena kita membuka setiap lembar halamannya, memang setiap lembaran hidup adalah misteri, dan akan terkuak bila kita sudah menjalaninya, nah disinilah pentingnya belajar dari pengalaman tentang lembaran yang telah dibuka sebelumnya sehingga kita tidak akan kaget bila yang terjadi besok tidak sesuai dengan harapan kita. Jadi kawan, pengalaman bukan hanya untuk dikenang, tapi juga diresapi dah direnungkan dalam dalam.
Because yesterday is a past, today is a gift, and tommorow is a mistery, so do the best in our life.

Senin, 04 April 2011

Hidup bukan pilihan

Hari ini aku belajar kawan, bahwa hidup bukan pilihan, semua itu hanya omong kosong, saat kita terlahir sebagai mahkluk bernama manusia, kita telah dihadapkan pada sebuah skenario kejadian yang pada dasarnya telah digariskan, sehingga kita tidak mempunyai kesempatan untuk memilih, dan harus bersedia menerimanya, tentu tanpa banyak bertanya. Jadi salahkah kita jika menjadi seorang pelacur, gigolo,pesakitan, pencuri, perampok, pemerkosa, dan lainnya,apakah dosa jika kita salah melangkah, bukankah hidup kita telah digariskan Tuhan? Jika memang hidup adalah pilihan, mereka mungkin tidak akan memilih untuk hidup seperti itu, tapi mereka "terpaksa" melakukannya kawan, karena apa kawan, karena keadaan.